Keindahan Pulau Pari


Pulau pari adalah salah satu pulau yang ada di jakarta yang enghadirkan sejuta pesona alam yang menarik untuk dikunjungi.pulau pari memiliki cerita tersendiri yang bisa kita jadikan pelajaran untuk lebih merawat lingkungan kita sendiri.

Dahulu kala ketika masih penjajahan belanda ke indonesia, penduduk warga jakarta sering melarikan diri ke pulau pari, hingga pada akhirmya penduduk pulau pari banyak yang bercocok tanam tanaman laut di pulau pari, pada awalnya pulau ini banyak hidup ikan pari hingga dinamakanlah pulau pari.

Karena banyak warga yang merawat dan menanm rumput laut pemerintah membangun pusat penelitian tanaman rumput laut pada suatu hari tanaman rumput laut yang ada di pulau pari mengalami sukses besar hingga di uji coba ke pulau-pulau lain yang ada di Indonesia, namun kesuksesan itu hanya bertahan sebentar.

Meskipun begitu sampai sekarang masih banyak yang menanam ratau membudidayakan tanaman rumput laut. Ketika wisatawan banyak datang ke tempat ini disediakan banyak kegiatan juga yang bisa dilakukan seperti melihat budi daya rumput laut, bermain air dan pasir, bermain olahraga pantai, dan berfoto ria di pulau pari.

Di pulau pari ada tempat yang menarik perhatian banyak pengujung yaitu pantai pesisir perawan, banyak cerita yang menghiasi pulau perawan tesebut termasuk mitos tentang adanya gadis yang hilang di pulau pari karena terbawa oleh binatang buas atau makhluk halus, ada juga yang engatakan bahwa di pulau pari ini pasirnya putih bersih dengan keindahan alam yang jauh dari hiruk pikuk ibukota sehingga masih belum banyak terjamah oleh orang banyak sehingga dinamakan pulau perawan.

Apapun ceritanya pulau pari adalah salah satu aset bagi Indonesia sebagai salah satu wisata alam dengan keindahan da panorama yang sangat indah dan cocok untuk berlibur dari enatnya ibu kota yang memusingkan kepala. Bagi yang ingin berlibur ke pantai dan melihat keindahan pulau pari atau yang penasaran pantai perawan itu seperti apa maka datanglah ke pulau pari untuk sejenak menenangkan pikiran.

0 komentar